PERBANDINGAN KADAR VITAMIN C PADA TINGKAT KEMATANGAN CABAI CAPLAK (Capsicum frutescens L.) KERING DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Elvi, Afriyanti (2025) PERBANDINGAN KADAR VITAMIN C PADA TINGKAT KEMATANGAN CABAI CAPLAK (Capsicum frutescens L.) KERING DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS. Diploma thesis, Poltekkes Medan.

[thumbnail of COVER DAN ABSTRAK] Text (COVER DAN ABSTRAK)
1. COVER & ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (722kB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
2. BAB I.pdf - Published Version

Download (192kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
3. BAB II.pdf - Published Version

Download (430kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
4. BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (211kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
5. BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (186kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
6. BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (102kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN] Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
7. DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN.pdf - Published Version

Download (2MB)

Abstract

Vitamin C merupakan sekelompok senyawa organic komplek yang dibutuhkan
oleh tubuh dalam jumlah kecil yang berguna untuk memelihara kesehatan atau
daya tahan tubuh. Cabai caplak (Capsicum frutescens L.) dikenal sebagai salah
satu sumber vitamin C yang dikonsumsi masyarakat. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada bulan januari 2025 hingga
juli 2025 di Laboratorium Terpadu Poltekkes Medan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui perbandingan kadar vitamin C pada cabai caplak kering
berdasarkan tingkat kematangannya (hijau, orange, dan merah) menggunakan
metode Spektrofotometri UV-Vis. Populasi penelitian adalah 12 pedagang cabai
caplak di Pasar Simpang Limun, medan kota, dan sampel diambil secara
purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Sampel
cabai diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%.
Analisis kadar vitamin C dilakukan pada panjang gelombang maksimum 295 nm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin C tertinggi terdapat pada
cabai caplak hijau kering yaitu 16,01 mg/100g, diikuti oleh cabai caplak orange
kering sebesar 13,51 mg/100g, dan yang paling rendah pada cabai caplak merah
kering yaitu sebesar 13,20 mg/100g. Peningkatan Kadar vitamin C dapat
disebabkan oleh perbedaan varietas cabai, metode pengeringan, teknik ekstraksi,
dan penanganan sampel. Temuan ini menjelaskan pentingnya menjaga kondisi
pengolahan dan penyimpanan cabai untuk meminimalkan kehilangan vitamin C.
Kata kunci : Cabai caplak kering, remaserasi, spektrofotometri UV-Vis, tingkat
kematangan , vitamin C

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions: Jurusan/Prodi TLM Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Hermawani Syafriani Matondang
Date Deposited: 15 Sep 2025 07:06
Last Modified: 15 Sep 2025 07:06
URI: https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/2970

Actions (login required)

View Item
View Item