GAMBARAN KADAR UREUM PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DI RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan kondisi progresif yang menyebabkan
penurunan fungsi ginjal secara permanen dan ditandai dengan peningkatan kadar
ureum dalam darah. Ureum menjadi indikator penting dalam menilai derajat
kerusakan ginjal, khususnya pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kadar ureum pada pasien GGK yang
menjalani hemodialisa di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan berdasarkan jenis
kelamin, usia, dan lama menjalani hemodialisa. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 35
pasien GGK yang menjalani hemodialisa di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.
Pemeriksaan kadar ureum dilakukan menggunakan metode enzimatik dengan alat
ABX Pentra 400, dan data dianalisis dalam bentuk distribusi frekuensi. Sebanyak
(90,9%) pasien memiliki kadar ureum tinggi dan (9,1%) memiliki kadar normal.
Berdasarkan jenis kelamin, (36,4%) perempuan dan (63,6%) laki-laki memiliki
kadar ureum tinggi. Berdasarkan usia, pasien 18-39 tahun (21,2%) 40-59 tahun
(63,3%) dan usia >60 tahun (15,5%) sama-sama didominasi oleh kadar ureum
tinggi. Berdasarkan lama hemodialisa, seluruh pasien yang menjalani <6 bulan
memiliki kadar ureum tinggi (30,3%), sedangkan pada pasien 6-1 tahun, (9,0%) dan
pasien yang menjalani terapi hemodialisa >1 tahun (51,5%) dan sebanyak (9,2%)
menunjukkan kadar ureum normal.
Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa, Kadar Ureum