ANALISIS KOMPOSISI BETA KAROTEN DAN ALFA TOKOFEROL PADA MEDIA BIJI SAGA

Feronika Alfine Hartanti, Ndruru (2025) ANALISIS KOMPOSISI BETA KAROTEN DAN ALFA TOKOFEROL PADA MEDIA BIJI SAGA. Diploma thesis, Poltekkes Medan.

[thumbnail of COVER & ABSTRAK]
Preview
Text (COVER & ABSTRAK)
1. COVER & ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (739kB) | Preview
[thumbnail of BAB I]
Preview
Text (BAB I)
2. BAB I.pdf - Published Version

Download (166kB) | Preview
[thumbnail of BAB II]
Preview
Text (BAB II)
3. BAB II.pdf - Published Version

Download (369kB) | Preview
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
4. BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (311kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
5. BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (197kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
6. BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (85kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN)
7 DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Biji saga (Adenanthera pavonina) merupakan salah satu tanaman lokal yang kaya
akan nutrien, termasuk vitamin A dan E, yang berperan penting dalam
metabolisme dan pertumbuhan mikroorganisme. Dalam konteks pengembangan
media kultur berbasis bahan alam, pemanfaatan biji saga sebagai media alternatif
menjadi pilihan potensial yang lebih ekonomis dan berkelanjutan. Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Medan dengan desain
penelitian eksperimental menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kadar beta karoten dan alfa tokoferol pada dua
bentuk sediaan biji saga, yaitu tepung dan infusum. Proses pembuatan tepung
dilakukan melalui pengeringan dan penggilingan biji, sedangkan infusum
diperoleh melalui perebusan biji dalam air. Hasil analisis menunjukkan bahwa
tepung biji saga mengandung beta-karoten sebesar 1243 ppm dan alfa tokoferol
sebesar 22,34 ppm, sedangkan infusum hanya mengandung 411 ppm beta karoten
dan 12,55 ppm alfa tokoferol. Perbedaan kadar vitamin ini menunjukkan bahwa
proses pemanasan dalam pembuatan infusum menyebabkan degradasi vitamin,
terutama vitamin yang larut lemak. Kesimpulannya, bentuk tepung lebih efektif
dalam mempertahankan kandungan vitamin dibandingkan infusum, sehingga lebih
direkomendasikan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan media pertumbuhan
mikroorganisme yang bergizi tinggi dan mendukung penelitian mikrobiologi.
Kata Kunci : Alfa tokoferol, beta karoten, biji saga, spektrofotometer UV-Vis,
media alternatif.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions: Jurusan/Prodi TLM Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Hermawani Syafriani Matondang
Date Deposited: 29 Sep 2025 03:02
Last Modified: 29 Sep 2025 03:02
URI: https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/3450

Actions (login required)

View Item
View Item