GAMBARAN KADAR UREUM SEBELUM DAN SESUDAH MENJALANI HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DI RSU HAJI MEDAN

Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kondisi penurunan fungsi ginjal yang
berlangsung progresif dan irreversible. Hemodialisa menjadi terapi utama untuk
membantu proses ekskresi zat sisa metabolisme, salah satunya ureum. Pemeriksaan
kadar ureum sebelum dan sesudah hemodialisa dapat digunakan untuk menilai
efektivitas terapi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kadar ureum
sebelum dan sesudah menjalani hemodialisa pada pasien GGK serta menilai
adekuasi hemodialisa melalui perhitungan Urea Reduction Ratio (URR). Penelitian
ini bersifat deskriptif kuantitatif yang melibatkan 51 pasien GGK di RSU Haji
Medan. Pengambilan data dilakukan melalui pemeriksaan kadar ureum sebelum
dan sesudah hemodialisa menggunakan alat kimia klinik Mindray BS-240. Data
dianalisis secara deskriptif. Rata-rata kadar ureum sebelum hemodialisa sebesar
150,5 mg/dL dan sesudah hemodialisa sebesar 48,5 mg/dL. Sebagian besar pasien
adalah laki-laki (62,75%) dan kelompok usia terbanyak adalah 40–59 tahun
(64,71%). Nilai URR ≥ 65% ditemukan pada 64,7% pasien, menunjukkan adekuasi
hemodialisa yang baik. Hemodialisa efektif menurunkan kadar ureum pada pasien
GGK di RSU Haji Medan, meskipun belum semua pasien mencapai kadar ureum
normal. Mayoritas pasien mencapai nilai URR yang menunjukkan terapi
hemodialisa yang adekuat.
Kata kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa, Ureum