EFEKTIVITAS PEMBERIAN MOL AIR CUCIAN BERAS MERAH RENDAMAN EMPAT HARI DAN ENAM HARI SEBAGAI AKTIVATOR TERHADAP PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK TAHUN 2025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENKES POLTEKKES MEDAN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN KABANJAHE
SKRIPSI, JUNI 2025
FRIEDRIK GABARIEL LUMBAN TOBING
“EFEKTIVITAS PEMBERIAN MOL AIR CUCIAN BERAS MERAH
RENDAMAN EMPAT HARI DAN ENAM HARI SEBAGAI AKTIVATOR
TERHADAP PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK TAHUN 2025 ’’
xiv + 58 Halaman + 6 Tabel + 22 Gambar + 9 Lampiran
ABSTRAK
Masalah sampah organik rumah tangga yang terus meningkat
memerlukan solusi pengelolaan yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian MOL
(Mikroorganisme Lokal) dari air cucian beras merah dengan rendaman
empat hari dan enam hari sebagai aktivator dalam proses pengomposan.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain post-test only
control group design, menggunakan 5 kg sampah organik per perlakuan
dengan tiga variasi dosis (200 ml, 300 ml, 400 ml) dan satu kontrol.
Parameter yang diamati meliputi suhu, pH, kelembapan, waktu
pengomposan, indeks reduksi sampah (WRI), serta hasil uji laboratorium
CNPK (C-organik, Nitrogen, Fosfor, dan Kalium). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa MOL rendaman enam hari mempercepat proses
pengomposan secara signifikan dibandingkan rendaman empat hari (p <
0,05). Dosis 400 ml menghasilkan waktu pengomposan tercepat, yaitu 12
hari, serta menghasilkan kompos berkualitas berdasarkan uji CNPK dan
rasio C/N yang sesuai dengan SNI 19-7030-2004. Uji ANOVA
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara dosis MOL
terhadap kecepatan dan kualitas kompos (p < 0,05).
Perlakuan terbaik adalah MOL air cucian beras merah rendaman
enam hari dengan dosis 400 ml, yang menghasilkan kompos cepat jadi,
berkualitas baik, dan efisien dalam pengurangan volume sampah.
Kata Kunci: Pengomposan, MOL, Air Cucian Beras Merah, Sampah
Organik, CNPK, Rasio C/N.