PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria tenatea L.) DAN KULIT TERONG (Solanum melongena L.) SEBAGAI PEWARNA ALTERNATIF SEDIAAN APUSAN DARAH TEPI

Pewarnaan sediaan apusan darah tepi (SADT) merupakan langkah penting dalam
pemeriksaan hematologi untuk mengevaluasi morfologi sel darah. Pewarna sintetik
seperti giemsa efektif namun memiliki kelemahan seperti toksisitas, harga mahal,
dan dampak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas
ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) dan kulit terong ungu (Solanum
melongena L.) sebagai pewarna alternatif alami untuk SADT. Metode ekstraksi
dilakukan melalui maserasi menggunakan etanol 70% yang diasamkan dengan HCl
1%, kemudian dibuat tiga konsentrasi pewarna: 25%, 50%, dan 75%. Pewarnaan
dilakukan dengan metode penetesan langsung, dan hasil diamati secara mikroskopis
berdasarkan intensitas warna, keterbacaan morfologi sel, dan kejernihan latar. Hasil
menunjukkan bahwa ekstrak bunga telang konsentrasi 75% menghasilkan
pewarnaan cukup baik dengan warna biru-ungu yang intens, morfologi sel cukup
terbaca, dan latar relatif bersih. Sementara itu, ekstrak kulit terong ungu tidak
memberikan hasil pewarnaan yang optimal pada semua konsentrasi. Berdasarkan
hasil tersebut, disimpulkan bahwa ekstrak bunga telang berpotensi sebagai pewarna
alternatif alami untuk SADT, sedangkan kulit terong ungu belum efektif digunakan
untuk tujuan yang sama.
Keywords: Clitoria ternatea, Solanum melongena, Apusan Darah Tepi, Antosianin,
Pewarna Alami.