UJI EFEKTIFITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees.) PADA BAKTERI Salmonella typhi DENGAN PEMBANDING KLORAMFENIKOL

Salmonella typhi merupakan bakteri penyebab utama penyakit demam tifoid yang masih menjadi masalah kesehatan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Penggunaan antibiotik sintetik seperti kloramfenikol untuk mengatasi infeksi ini berisiko menimbulkan efek samping dan resistensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) terhadap pertumbuhan Salmonella typhi serta membandingkannya dengan antibiotik kloramfenikol.
Metode yang digunakan adalah uji difusi cakram pada media Mueller Hinton Agar (MHA) dengan konsentrasi ekstrak 30%, 40% dan 50%, serta kontrol positif kloramfenikol dan kontrol negatif aquadest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) memiliki daya hambat terhadap Salmonella typhi dengan zona hambat rata-rata masing-masing 15 mm, 15,5 mm dan 18,6 mm untuk konsentrasi 30%, 40% dan 50%. Zona hambat tertinggi ditunjukkan oleh kloramfenikol sebesar 22,35 mm, sedangkan aquadest hanya 6,3 mm.
Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) memiliki potensi antibakteri yang cukup kuat, terutama pada konsentrasi 50%, meskipun masih lebih rendah dibandingkan kloramfenikol. Penelitian ini menunjukkan potensi daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) sebagai alternatif terapi herbal untuk infeksi bakteri tifoid.

Kata kunci: Antibakteri, daun (Andrographis paniculata Nees.),
Salmonella typhi, Kloramfenikol, Zona Hambat