PENILAIAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI DENGAN MARS-5 PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUD H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat,
terutama di antara individu yang mengalami Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dan
sedang dalam perawatan hemodialisa. Hipertensi adalah faktor penyebab maupun
efek dari PGK dan berperan dalam kemajuan PGK. Menurut SKI tahun 2023,
prevalensi PGK berdasarkan diagnosa dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun di
Indonesia sebesar 0,18%, sedangkan di Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,17%.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami tingkat kepatuhan pasien serta mengkaji
keterkaitan antara karakteristik responden yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan
dan pekerjaan, golongan serta jenis obat antihipertensi terhadap kepatuhan minum
obat antihipertensi di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran.
Penelitian ini menggunakan metode observasional yang bersifat analitik
dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian sebanyak 44 responden yang
diambil menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan
instrumen kuesioner MARS-5 dengan analisis univariat dan analisis bivariat
menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kepatuhan minum obat
antihipertensi pada pasien hemodialisa di RSUD H. Abdul Manan Simatupang
Kisaran berada pada kategori kepatuhan sedang sebanyak 31 responden (70,5%),
serta terdapat hubungan antara karakteristik responden yaitu jenis kelamin, umur,
pendidikan dan pekerjaan terhadap kepatuhan dengan nilai p-value <0,05.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tingkat kepatuhan minum obat
antihipertensi pada pasien hemodialisa berada pada kategori kepatuhan sedang dan
adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik responden yaitu jenis
kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan terhadap kepatuhan minum obat
antihipertensi di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran.
Kata Kunci: Hipertensi, Penyakit Ginjal Kronis, Kepatuhan