UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI LABU KUNING (Cucurbita Moschata) SEBAGAI ANTHELMINTIK ALAMI TERHADAP CACING LUMBRICUS RUBELLUS SECARA IN VITRO

Infeksi cacing masih menjadi masalah kesehatan serius di negara berkembang. Penggunaan obat anthelmintik sintetis secara berlebihan dapat menyebabkan resistensi, sehingga dibutuhkan alternatif alami yang efektif. Biji labu kuning
(Cucurbita moschata) mengandung senyawa aktif seperti cucurbitin, tanin, dan saponin yang berpotensi sebagai anthelmintik alami. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas ekstrak biji labu kuning terhadap cacing Lumbricus rubellus secara in vitro.
Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan lima kelompok perlakuan:
ekstrak biji labu kuning konsentrasi 60%, 70%, dan 80%, serta kontrol positif (pirantel pamoat) dan kontrol negatif (NaCl 0,9%). Parameter yang diamati adalah
waktu paralisis dan mortalitas cacing. Data dianalisis menggunakan uji One Way
ANOVA dan uji lanjutan Tukey HSD.
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak konsentrasi 80% memiliki efektivitas tertinggi dengan waktu paralisis 10 menit 03 detik dan mortalitas 11 menit 30 detik.
Hasil ini tidak berbeda signifikan dari kontrol positif, namun berbeda signifikan dari kelompok lain.
Kesimpulannya, ekstrak biji labu kuning, khususnya pada konsentrasi 80%, efektif sebagai anthelmintik alami dan berpotensi dikembangkan lebih lanjut sebagai alternatif pengobatan infeksi cacing.
Kata Kunci: Cucurbita moschata, anthelmintik, Lumbricus rubellus, in vitro, biji labu kuning.