PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA KLIEN PERILAKU ISOLASI SOSIAL: SKIZOFRENIA PARANOID DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SIGALINGGING KABUPATEN DAIRI TAHUN 2025

Latar Belakang: Skizofrenia paranoid merupakan suatu gangguan otak yang kronis, dapat mempengaruhi individu pada sepanjang hidupnya dan menyebabkan pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan perilaku yang aneh (Ilham et al., 2022). Prevalensi gangguan jiwa di seluruh dunia menurut data World Health Organization (WHO, 2020) Data statistik yang disebutkan secara global diperkirakan 379 juta orang terkena gangguan jiwa, 20 juta diantaranya menderita skizofrenia. Menurut data WHO pada tahun 2021 prevalensi skizofrenia sebesar 24 juta orang.
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Keefektifan Terapi Relaksasi Napas Dalam Untuk Mengurangi Kecemasan pada Klien Isolasi Sosial dengan Skizofrenia Paranoid.
Metode Studi Kasus: Dalam penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah pendekatan deskriptif dengan metode studi kasus. Dengan intervensi terapi relaksasi napas dalam diterapkan untuk mengurangi kecemasan pada klien yang mengalami isolasi sosial skizofrenia paranoid.
Hasil: Hasil implementasi menunjukkan adanya penurunan kecemansan seperti ketegangan, komunikasi menjadi lebih lancar, tekanan darah lebih stabil. Skala kecemasan yang digunakan sebagai alat ukur menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan setelah dilakukan selama 1 minggu.
Kesimpulan dan Saran: Dari hasil disimpulkan bahwa intervensi keperawatan ini memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat kecemasan yang dialami klien skizofrenia. Intervensi ini dapat menjadi salah satu strategi keperawatan yang penting dalam mendukung pemulihan kecemasan pada klien isolasi sosial dengan skizofrenia paranoid.

Kata kunci: Skizofrenia, isolasi sosial, kecemasan, terapi relaksasi napas dalam.