PENERAPAN MANAJEMEN EMOSI DENGAN TEKNIK NAFAS DALAM UNTUK MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN DEPRESI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIGALINGGING KABUPATEN DAIRI TAHUN 2025

[17.51, 10/10/2025] Agung S: Depresi merupakan gangguan mental yang sering disertai dengan emosi negatif seperti marah berlebihan, yang dapat berujung pada perilaku kekerasan terhadap diri sendiri maupun orang lain. Teknik nafas dalam merupakan salah satu metode non-farmakologis yang efektif dalam menenangkan emosi dan mengurangi risiko perilaku kekerasan.
Tujuan Studi Kasus: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan manajemen emosi dengan teknik nafas dalam terhadap pencegahan perilaku kekerasan pada pasien depresi.
Metode: Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif terhadap dua pasien depresi dengan risiko perilaku kekerasan yang dirawat di wilayah kerja Puskesmas Sigalingging. Intervensi dilakukan selama 7 hari berturut-turut menggunakan teknik nafas dalam serta strategi pelaksanaan (SP) dalam asuhan keperawatan.
Hasil: Setelah intervensi, kedua subjek menunjukkan penurunan intensitas kemarahan, ekspresi wajah lebih tenang, serta kemampuan mengontrol emosi secara mandiri. Subjek juga menyatakan bahwa teknik nafas dalam membantu mengurangi dorongan melakukan kekerasan.
Kesimpulan: Penerapan manajemen emosi melalui teknik nafas dalam terbukti efektif dalam menurunkan risiko perilaku kekerasan pada pasien depresi. Teknik ini dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan untuk meningkatkan kontrol emosi pasien dengan gangguan jiwa.

Kata kunci: Depresi, Perilaku Kekerasan, Manajemen Emosi, Teknik Nafas Dalam, Keperawatan Jiwa.
[17.51, 10/10/2025] Agung S: ABSTRACT