Asuhan Kebidanan pada Ny. S Masa Hamil, Bersalin, Nifas, BBL, dan KB di PMB Juliana Dalimunthe S. Keb. Bd Tahun 2025

Kesehatan ibu dan anak menjadi fokus utama dalam pembangunan sektor kesehatan, dengan tujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu, bayi, serta anak-anak. Berdasarkan estimasi dari World Health Organization (WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) secara global mencapai 211 per 100.000 kelahiran hidup, yang umumnya disebabkan oleh kondisi yang berkaitan atau diperparah oleh proses kehamilan dan persalinan. Sementara itu, Angka Kematian Bayi (AKB) di dunia tercatat sebesar 17 per 1.000 kelahiran hidup menurut data WHO tahun 2021. Laporan Tugas Akhir (LTA) ini mengusung konsep Continuity of Care, yakni pemberian asuhan kebidanan secara berkesinambungan kepada ibu dan bayi, yang mencakup masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, hingga layanan keluarga berencana, dengan pendekatan manajemen kebidanan. Untuk pelaksanaan praktik ini, penulis memilih PMB Juliana Dalimunthe sebagai lokasi praktik, karena telah menjalin kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU) dengan Poltekkes Kemenkes RI Medan, sebagai institusi pendidikan kebidanan.
Kehamilan yang dialami oleh Ny. S berlangsung secara fisiologis tanpa adanya komplikasi maupun kondisi yang membahayakan baik bagi ibu maupun janin. Asuhan kebidanan selama masa kehamilan diberikan sebanyak tiga kali kunjungan pada trimester ketiga. Proses persalinan terjadi pada usia kehamilan 40 minggu, di mana bayi lahir dalam keadaan sehat. Kala I berlangsung selama 12 jam, kala II selama 1 jam, kala III selama 15 menit, dan kala IV berjalan normal tanpa adanya gangguan atau komplikasi pada ibu maupun bayinya. Ny. S juga menyatakan keinginannya untuk menggunakan metode kontrasepsi alami. Kasus Ny. S ini menunjukkan bahwa seluruh tahapan mulai dari kehamilan, persalinan, masa nifas, perawatan neonatus hingga pelayanan keluarga berencana berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Diharapkan tenaga kesehatan semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan ibu dan bayi serta dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan sesuai dengan standar yang berlaku di masyarakat, sehingga dapat membantu menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia.