Penerapan Teknik Relaksasi Slow Deep Breathing Dengan Masalah Nyeri Akut Pada Pasien Post Operasi Laparatomi Di Ruangan Thaif Rsu Haji Medan

This is the latest version of this item.

anggu proses pemulihan. Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis memiliki
efek samping tertentu, sehingga diperlukan pendekatan non-farmakologis yang efektif
dan aman. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah relaksasi slow deep breathing
yang bertujuan untuk menurunkan intensitas nyeri melalui stimulasi sistem saraf
parasimpatis. Bertujuan Untuk menerapkan teknik relaksasi slow deep breathing dalam
mengurangi nyeri akut pada pasien post operasi laparatomi di Ruangan Thaif RSU Haji
Medan.
Pendekatan studi kasus dengan asuhan keperawatan profesional yang
mencakup lima tahap: pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan
evaluasi. Intervensi teknik relaksasi slow deep breathing dilakukan selama 3 hari
berturut-turut, 1 kali per hari dengan durasi 10–15 menit setiap sesi. Setelah dilakukan
intervensi selama tiga hari, terjadi penurunan intensitas nyeri dari skala 6 menjadi skala
3. Pasien tampak lebih tenang, menunjukkan peningkatan kenyamanan, dan mampu
melakukan mobilisasi secara bertahap. Pasien serta keluarga juga menunjukkan
peningkatan pemahaman mengenai perawatan pasca operasi. Teknik relaksasi slow
deep breathing efektif dalam mengurangi nyeri akut pada pasien post operasi laparatomi
serta mendukung proses pemulihan secara holistik. Edukasi dan keterlibatan keluarga
menjadi faktor pendukung penting dalam keberhasilan intervensi ini.
Kata Kunci : Nyeri Akut, Laparatomi, Teknik Relaksasi, Slow Deep Breathing Dafta