Purba, Wenni Oktariani (2024) POTENSI KULIT TERONG UNGU (Solanum melongena L.) SEBAGAI ALTERNATIF pH INDIKATOR PERTUMBUHAN BAKTERI. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.
COVER & ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (270kB) | Preview
BAB I.pdf - Published Version
Download (86kB) | Preview
BAB II.pdf - Published Version
Download (80kB) | Preview
![[thumbnail of BAB III]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (97kB)
![[thumbnail of BAB IV]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (121kB)
![[thumbnail of BAB V]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (7kB)
DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN.pdf - Published Version
Download (583kB) | Preview
Abstract
Antosianin merupakan pigmen alami yang terkandung dalam beberapa tanaman
dan buah-buahan. Pigmen ini dapat berubah menyesuaikan pH sekitar. Perubahan
warna tersebut dapat digunakan sebagai indikator reaksi pertumbuhan bakteri
melalui hasil fermentasi karbohidrat. Salah satu tanaman sumber antosianin yaitu
kulit terong ungu (Solanum melongena L.). Penelitian ini bertujuan untuk
mengamati potensi kulit terong ungu sebagai alternatif pH indikator pertumbuhan
bakteri yang diamati sebelum dan sesudah bakteri tumbuh. Metode penelitian
bersifat eksperimental. Kulit terong ungu dimaserasi dengan 500 mL ethanol 80%
yang telah ditambahkan dengan HCL 1%, kemudian ekstrak disimpan selama 1
hari pada suhu 4˚C. Hasil ekstrak disentrifuse dengan kecepatan 8000 x g selama
15 menit. Kemudian divacuum rotary evaporator pada suhu 35˚C. Ekstrak
digunakan sebagai pH indikator alternatif pertumbuhan bakteri Escherchia coli
dengan dua perlakuan, yakni ekstrak dicampur pada media Triptic Soy Broth
sebelum bakteri tumbuh dan ekstrak ditambahkan setelah bakteri tumbuh. Hasil
penelitian menunjukkan ekstrak kulit terong ungu yang dicampur pada media
sebelum bakteri tumbuh dan setelah bakteri tumbuh tidak menunjukkan perubahan
warna media sebelum dan setelah bakteri tumbuh. Namun dapat menunjukkan
perubahan warna pada setiap pH media tanpa ditanami bakteri. Berdasarkan
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit terong ungu belum dapat
digunakan sebagai alternatif pH indikator pertumbuhan bakteri.
Kata kunci: Antosianin, Escherchia coli, Kulit terong ungu, Maserasi, pH
Indikator, Solanum melongena L.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Jurusan/Prodi TLM Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Hermawani Syafriani Matondang |
Date Deposited: | 26 Jun 2025 02:33 |
Last Modified: | 26 Jun 2025 02:33 |
URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/534 |