TUDI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL REBUNG BETUNG (Dendrocalamus asper) TERHADAP EFEK HIPERGLIKEMIA PADA MENCIT PUTIH (Mus muculus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Hiperglikemia merupakan kondisi peningkatan kadar glukosa darah yang
berperan penting dalam patofisiologi diabetes melitus dan dapat menimbulkan
komplikasi kronis jika tidak ditangani. Saat ini, pencarian alternatif terapi berbasis
bahan alam seperti rebung betung (Dendrocalamus asper) semakin berkembang,
mengingat kandungannya yang potensial seperti flavonoid dan serat pangan
tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan konsentrasi
optimal ekstrak etanol rebung betung dalam menurunkan kadar glukosa darah
pada mencit putih yang diinduksi aloksan.
Penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest control group dengan
total 18 ekor mencit putih, dibagi dalam enam kelompok: kelompok normal
(aquadest), kontrol negatif (CMC 0,5%), kontrol positif (glibenklamid), serta tiga
kelompok uji yang diberi ekstrak etanol rebung betung konsentrasi 150, 300, dan
450 mg/kgBB. Kadar glukosa darah diukur pada hari ke-1 (puasa) dan hari ke-3,
6, 9, dan 12.
Hasil menunjukkan bahwa rebung betung mampu menurunkan kadar
glukosa darah secara signifikan. Kelompok konsentrasi 450 mg/kgBB
menurunkan kadar glukosa hingga 57,75%, mendekati efektivitas glibenklamid
(63,99%). Uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok pada
hasil posttest (p = 0,019).
Kesimpulannya, ekstrak etanol rebung betung memiliki efek
antihiperglikemik, dengan konsentrasi 450 mg/kgBB sebagai yang paling optimal
dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Kata kunci: Rebung Betung, Efek Hiperglikemia, Mencit Putih