UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum) SEBAGAI PENGGANTI EOSIN 2% PADA PEMERIKSAAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH

Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) disebabkan oleh nematoda usus yang
memerlukan tanah sebagai media penularan, meliputi Ascaris lumbricoides (Cacing
gelang), Trichuris trichiura (Cacing cambuk), serta Ancylostoma duodenale dan
Necator americanus (Cacing tambang). Pemeriksaan mikroskopis telur cacing STH
umumnya menggunakan pewarna eosin 2%, namun sifatnya yang toksik, tidak
ramah lingkungan, serta keterbatasan aksesibilitas mendorong pencarian alternatif
pewarna alami yang lebih aman dan mudah diperoleh. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektivitas ekstrak buah tomat (Lycopersicum esculentum)
sebagai pewarna alternatif pengganti eosin 2% dalam pemeriksaan telur cacing
STH. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan variasi
konsentrasi ekstrak buah tomat 50%, 75%, dan 100%, serta eosin 2% sebagai
kontrol. Hasil diperoleh lapang pandang sangat kontras, telur cacing Ascaris
lumbricoides menyerap warna, bagian telur jelas terlihat. Uji Kruskal-Wallis
menunjukkan perbedaan signifikan antar perlakuan (p < 0,05), dan uji Mann
Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi
100% dan eosin 2%. Kesimpulannya, ekstrak buah tomat pada konsentrasi 100%
dapat digunakan sebagai alternatif pewarna mikroskopis yang alami, aman, dan
ramah lingkungan, terutama di daerah dengan keterbatasan akses reagen kimia
seperti eosin.
Kata kunci: Eosin 2%, Lycopersicum esculentum, Soil Transmitted Helminth