EFEKTIVITAS RENDAMAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L) SEBAGAI PENGGANTI EOSIN PADA PEMERIKSAAN TELUR CACING Soil Transmitted Helminth (STH)

Bayam merah (Amaranthus tricolor L) merupakan pewarna alami yang
memiliki potensi signifikan sebagai pengganti eosin dalam pewarnaan
mikroskopis. Pewarnaan ini sangat penting dalam proses identifikasi telur cacing
Soil Transmitted Helminth (STH). Yang di manfaatkan dari Bayam Merah ini
adalah daun nya yang mengandung antosianin pada bayam merah menghasilkan
warna kontras yang efektif untuk memperjelas morfologi telur cacing; penelitian
menunjukkan tingkat keberhasilan hingga 60% pada konsentrasi tertentu. Tujuan
penelitian adalah untuk menentukan kadar konsentrasi yang tepat sebagai
alternatif pengganti eosin pada air rendaman bayam merah (Amaranthus tricolor
L) yang dapat digunakan sebagai pengganti eosin dalam pemeriksaan telur cacing
Soil Transmitted Helminth (STH). Penelitian ini termasuk jenis eksperimen
dengan variasi konsentrasi rendaman daun bayam merah dan aquadest dalam
perbandingan 1:1, 1:2, dan 1:3, menggunakan sampel feses positif STH yag
diambil di Desa Saentis Dusun 16. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
Parasitologi Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Medan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimal terdapat pada perbandingan
rendaman daun bayam merah dengan aquadest 1:2, yang ditandai oleh kontras
yang jelas pada lapangan pandang, penyerapan warna oleh telur cacing, serta
tampilan sebagian telur cacing yang jelas. Kesimpulannya, rendaman daun bayam
merah (Amaranthus tricolor L) dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti eosin
2% untuk mewarnai telur cacing Nematoda Usus Soil Transmitted Helminth
(STH).
Kata kunci : Bayam Merah (Amaranthus tricolor L), Eosin 2%, Pewarna
Alternatif, Soil Transmitted Helminth