HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN MI INSTAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWA TINGKAT III JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLTEKKES KEMENKES MEDAN

Mi instan menjadi pilihan praktis bagi mahasiswa yang memiliki aktivitas yang
padat. Mi instan mengandung natrium yang tinggi, diduga dapat mempengaruhi
pembentukan hemoglobin sehingga menyebabkan anemia. Anemia pada remaja
(15 – 24 tahun) masih tinggi pada tahun 2024 sekitar 32%, 27% dialami perempuan
dan 20% laki-laki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kebiasaan makan mi instan dengan kadar hemoglobin pada mahasiswa tingkat III
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Medan. Metode
penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross
sectional. Sampel berjumlah 30 orang mahasiswa yang dipilih dengan simple
random sampling. Data diperoleh dari kuisoner dan pemeriksaan kadar hemoglobin
menggunakan alat hematology analyzer. Analisis data menggunakan uji Mann
Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar hemoglobin berdasarkan jenis
kelamin p = 0,001, jumlah bungkus mi instan per minggu p = 0,661, durasi tidur
per hari p = 0,798, lama waktu konsumsi mi instan p = 0,685. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kadar hemoglobin tidak menunjukkan perbedaan yang nyata
bagi yang mengonsumsi mi instan, namun tetap perlu diwaspadai jika dalam jangka
waktu yang lama. Disarankan untuk memberikan sosialisasi atau edukasi kepada
mahasiswa oleh guru atau dosen/petugas kesehatan/kader tentang pola makan yang
seimbang dengan mengurangi konsumsi mi instan.
Kata Kunci : Mi Instan, hemoglobin, mahasiswa, zat besi, anemia