GAMBARAN KADAR UREUM PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RSUD PIRNGADI MEDAN

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan
komplikasi serius, termasuk gangguan pada fungsi ginjal. Salah satu cara untuk
mendeteksi tanda awal kerusakan ginjal adalah dengan memeriksa kadar ureum
dalam darah. Ureum adalah produk sisa dari metabolisme protein yang disaring
oleh ginjal. Ketika fungsi ginjal menurun, kadar ureum dalam darah dapat
meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kadar ureum pada
pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan.
Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dan dilaksanakan
selama satu minggu pada bulan mei 2025. Sampel terdiri dari 11 pasien rawat inap
yang didiagnosis menderita Diabetes Mellitus. Pemeriksaan kadar ureum dilakukan
menggunakan alat kimia klinik Pentra C400, variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah usia, IMT, jenis kelamin, dan lama menderita yang diperoleh
melalui wawancara dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
3 pasien (27,3%) memiliki kadar ureum tinggi, sedangkan 8 pasien (72,7%)
memiliki kadar ureum normal. Kadar ureum tinggi lebih banyak ditemukan pada
pasien berusia di atas 40 tahun, yang telah menderita diabetes lebih dari 5 tahun,
berjenis kelamin perempuan, serta memiliki IMT normal atau obesitas. Pemantauan
kadar ureum secara rutin pada pasien DM penting dilakukan untuk mendeteksi dini
kerusakan ginjal dan mencegah komplikasi kesehatan lebih lanjut.
Kata kunci: Diabetes Mellitus, Kadar Ureum, Pentra C-400