PROFIL KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI YANG DIUKUR DENGAN MARS-5 TERHADAP PASIEN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Drs. H. AMRI TAMBUNAN

Penurunan fungsi ginjal secara progresif yang menjadi ciri penyakit ginjal
kronis menimbulkan risiko konsekuensi yang signifikan jika tidak ditangani
dengan tepat. Prevalensi Penyakit Ginjal Kronis di antara penduduk Indonesia
berusia 15 tahun ke atas adalah 0,18%, menurut Survei Kesehatan Indonesia.
Hipertensi yang tidak terkontrol memperburuk kondisi ginjal dan meningkatkan
risiko konsekuensi utama pada individu dengan gagal ginjal yang tidak mematuhi
pengobatan antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat
kepatuhan terhadap regimen pengobatan antihipertensi pada pasien gagal ginjal
kronis di RSUD Drs. H. Amri Tambunan dengan menggunakan Medication
Retention Scale-5 (MRS-5).
Penelitian ini menggunakan metodologi survei deskriptif. Sebanyak 57
pasien diambil sampelnya dengan menggunakan pendekatan Saturated Sampling.
Pasien dengan gagal ginjal kronis yang kepatuhannya terhadap regimen
pengobatan dipelajari terutama melalui pemberian kuesioner Medication
Adherence Report Scale-5..
Hasil dari penelitian didapatkan tingkat kepatuhan minum obat
Antihipertensi adalah “Kepatuhan Tinggi” didapatkan dengan nilai 33%
sedangkan dengan jumlah “Kepatuhan Sedang” didapatkan dengan nilai 67% dan
“Kepatuhan Rendah” didapatkan dengan nilai 0%.
Kesimpulan dari penelitian Tingkat Kepatuhan Minum Obat
Antihipertensi Yang Diukur Dengan MARS-5 Terhadap Pasien Penyakit Gagal
Ginjal Kronik Di RSUD Drs. H. Amri Tambunan diperoleh data kepatuhan
sebesar 90,24% dikategorikan kepatuhan sedang.
Kata Kunci : Penyakit Ginjal Kronik, Antihipertensi, Kepatuhan