GAMBARAN ENTEROBIUS VERMICULARIS DENGAN METODE SWAB ANAL PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI DESA PERKEBUNAN SEI RUMBIYA KECAMATAN KOTAPINANG KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN

Penyakit kecacingan, khususnya oxyuriasis yang disebabkan oleh Enterobius
vermicularis, merupakan tantangan kesehatan di Indonesia, terutama pada anak-
anak berusia 3 hingga 5 tahun. Faktor utama penyebaran Enterobius vermicularis
adalah kurangnya kebersihan pribadi, Gejala utama muncul seperti menimbulkan
sensasi gatal serta rasa tidak nyaman pada anak-anak, Enterobiasis dapat
menyebabkan kecemasan, kesulitan tidur, mimpi buruk, dan bahkan kejang.
Masalah akibat Enterobius vermicularis dapat dikendalikan atau dicegah dengan
mendorong anak untuk menerapkan kebiasaan kebersihan yang baik, serta menjaga
kuku agar tetap pendek dan bersih. Penelitian ini bertujuan menggambarkan
keberadaan Enterobius vermicularis melalui metode swab anal pada anak-anak di
Desa Perkebunan Sei Rumbiya, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhan Batu
Selatan. Metode deskriptif digunakan dengan populasi 30 anak yang diambil secara
purposive sampling. Sampel diambil dengan menempelkan cellophane swab di
sekitar anus pada pagi hari sebelum aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak ada anak yang terinfeksi Enterobius vermicularis, dengan prevalensi
terdeteksi 0% dan tidak terdeteksi 100%. Kesimpulannya, tidak terdapat infeksi
Enterobius vermicularis pada anak-anak di Desa tersebut, memberikan informasi
penting mengenai status kesehatan mereka terkait infeksi cacing kremi.
Kata Kunci: Enterobius vermicularis, Kecacingan, Metode Anal swab