Gambaran Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Di Rs Khusus Paru Medan

Latar Belakang: PPOK menjadi beban penyakit yang tinggi dan berdampak
negatif pada kesejahteraan bio-psiko-sosial pasien seperti kecemasan, depresi,
sesak napas dan menurunnya kualitas hidup. Kecemasan dan depresi dapat
menaikkan angka kesakitan serta memperburuk kondisi dan status kesehatan
pada penderita PPOK sehingga meningkatkan lama rawatan di rumah sakit.
Secara global ada kekhawatiran yang besar terhadap kejadian depresi pada
penderita PPOK. WHO memperkirakan 350 juta orang terkena gangguan depresi,
sehingga depresi menjadi penyebab utama kecacatan ketiga pada PPOK. Tujuan:
Untuk mengetahui gambaran kualitas hidup penderita Penyakit Paru Obstruktif
Kronis (PPOK) di RS Khusus Paru Medan berdasarkan domain kesehatan fisik,
psikologi, hubungan sosial, dan lingkungan . Metode Penelitian: Jenis penelitian
ini deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Menggunakan
teknik accidental sampling dengan sampel sebanyak 44 responden. Hasil
Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian bahwasanya responden yang mengalami
kesehatan fisik sedang sebanyak 26 orang (59,1%), responden yang mengalami
psikologis sedang sebanyak 25 orang (56,8%), responden yang mengalami
hubungan sosial baik sebanyak 27 orang (61,4%), dan responden yang
mengalami lingkungan sedang sebanyak 28 orang (61,4%). Kesimpulan
Penelitian: berdasarkan kualitas hidup penderita PPOK dapat diketahui bahwa
dari 44 responden terdapat 37 orang memiliki kualitas hidup sedang.
Kata Kunci : Kualitas hidup, PPO