GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN HBsAg PADA PENDONOR DARAH DI UNIT DONOR DARAH PALANG MERAH INDONESIA KOTA MEDAN

Hepatitis B merupakan penyakit infeksi serius yang menyerang hati dan dapat
berkembang menjadi sirosis hingga kanker hati. Penularannya dapat terjadi melalui
darah, salah satunya melalui transfusi darah. Pemeriksaan skrining HBsAg pada
pendonor darah menjadi langkah penting untuk mencegah penularan virus Hepatitis
B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan HBsAg
pada pendonor darah di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota
Medan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif terhadap 87 sampel pendonor yang dipilih berdasarkan rumus Slovin
dari populasi sebanyak 670 pendonor. Pemeriksaan HBsAg dilakukan
menggunakan metode Chemiluminescent Immunoassay (CLIA). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 87 sampel, 5 (6%) pendonor darah dinyatakan reaktif
terhadap HBsAg dan 82 (94%) non-reaktif. Mayoritas pendonor reaktif berjenis
kelamin laki-laki (100%) dengan kelompok usia terbanyak 25–44 tahun (60%).
Hasil ini menekankan pentingnya skrining HBsAg yang ketat guna memastikan
keamanan darah yang didonorkan serta sebagai upaya pencegahan penularan
Hepatitis B melalui transfusi darah.
Kata kunci: HBsAg, Donor Darah, CLIA