GAMBARAN JUMLAH LEKOSIT SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN HEMODIALISIS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DI RSU HAJI MEDAN

Gagal ginjal kronis adalah penyakit ginjal progresif akibat penurunan kemampuan
ginjal untuk menjaga metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit
selama periode 3 bulan atau bahkan bertahun- tahun. Untuk mempertahankan
kelangsungan hidup dilakukan hemodialisis sebagai terapi pengganti fungsi ginjal
yang dapat mempengaruhi jumlah lekosit melalui proses ultrafiltrasi dan
hemodilusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah lekosit
sebelum dan sesudah melakukan hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronis
berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kuantitatif. Sampel diambil secara total sampling sebanyak 51
pasien gagal ginjal kronis yang melakukan hemodialisis di RSU Haji Medan pada
tanggal 19-24 Mei 2025. Pemeriksaan jumlah lekosit dilakukan menggunakan alat
hematology analyzer (Mindray BC-780). Data dianalisis secara deskriptif.
Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (60,8%) dan berada pada
kelompok usia 18–59 tahun (65%). Rata-rata jumlah lekosit sebelum hemodialisis
adalah 7.781 sel/µL dan meningkat menjadi 8.424 sel/µL setelah hemodialisis.
Peningkatan jumlah lekosit terjadi pada semua kelompok jenis kelamin dan usia,
dengan jumlah tertinggi setelah hemodialisis ditemukan pada kelompok usia 18
59 tahun (rata-rata 8.513 sel/µL). Hemodialisis berpengaruh terhadap peningkatan
jumlah lekosit pada pasien gagal ginjal kronis. Meskipun terjadi peningkatan,
jumlah lekosit responden masih berada di nilai normal.Walaupun demikian,
pemantauan jumlah lekosit secara rutin sangat penting untuk menunjang kualitas
hidup pasien gagal ginjal kronis yang melakukan hemodialisis.
Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronis, Hemodialisis, Lekosit.