PERBANDINGAN ADSORBEN SEKAM PADI DAN ADSORBEN KULIT PISANG UNTUK MENURUNKAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLIKTEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN SANITASI LINGKUNGAN KABANJAHE
SKRIPSI, JUNI 2025
BRIGITTA MEFILDA SAOTA
PERBANDINGAN ADSORBEN SEKAM PADI DAN ADSORBEN KULIT PISANG UNTUK MENURUNKAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI
XIV-55 Halaman, Daftar Pustaka + 14 Tabel + 4 Gambar + 6 Lampiran
Abstrak
Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Salah satu permasalahan yang sering ditemui pada air sumur gali adalah tingginya kandungan logam besi (Fe), yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas adsorben sekam padi dan kulit pisang dalam menurunkan kadar besi (Fe) pada air sumur gali. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu. Perlakuan dilakukan dengan menggunakan dua jenis adsorben (sekam padi dan kulit pisang) dengan ketebalan 20 cm serta variasi waktu kontak selama 30, 45 , dan 60 menit. Pengukuran kadar besi dilakukan menggunakan alat Photometer ZE-200.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik sekam padi maupun kulit pisang mampu menurunkan kadar besi (Fe) hingga memenuhi standar baku mutu air bersih (< 0,2 mg/L). Penurunan kadar Fe tertinggi diperoleh pada adsorben kulit pisang dengan waktu kontak 60 menit, yaitu mencapai rata-rata 0,52 mg/L (91,1%). Uji statistik menggunakan ANOVA dan uji lanjut Post Hoc menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua jenis adsorben dan variasi waktu kontak (p< 0,05).
Dengan demikian, adsorben kulit pisang lebih efektif dibandingkan sekam padi dalam menurunkan kadar Fe dari air sumur gali. Hasil ini dapat menjadi alternatif solusi pengolahan air menggunakan limbah pertanian sebagai bahan alami dan ramah lingkungan.
Kata kunci : Air sumur gali, Logam besi (Fe), Adsorben, Sekam padi, Kulit pisang.