PENERAPAN BATUK EFEKTIF UNTUK MENGATASI BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI TAHUN 2025

PANGGABEAN, TASYA (2025) PENERAPAN BATUK EFEKTIF UNTUK MENGATASI BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI TAHUN 2025. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES MEDAN.

[thumbnail of COVER] Text (COVER)
TASYA D. PANGGABEAN_COVER.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB 1] Text (BAB 1)
TASYA D. PANGGABEAN_BAB 1.pdf

Download (153kB)
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
TASYA D. PANGGABEAN_BAB 2.pdf

Download (321kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
TASYA D. PANGGABEAN_BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (184kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
TASYA D. PANGGABEAN_BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (346kB)
[thumbnail of BA 5] Text (BA 5)
TASYA D. PANGGABEAN_BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (123kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
TASYA D. PANGGABEAN_DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf

Download (5MB)

Abstract

Latar Belakang: Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan bahwa yang berdampak serius pada kelompok rentan. Salah satu masalah yang sering muncul adalah bersihan jalan napas tidak efektif akibat penumpukan sekret. Teknik batuk efektif menjadi salah satu intervensi non-farmakologis yang dapat membantu mengeluarkan sekret dan memperbaiki fungsi pernapasan.
Tujuan Studi Kasus: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan batuk efektif dalam mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien pneumonia.
Metode Studi Kasus: Penelitian ini diterapkan kepada dua subjek yang mengalami pneumonia. Intervensi dilakukan selama tiga hari dengan frekuensi tiga kali sehari menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) batuk efektif dengan durasi 10-15 menit per sesi.
Hasil: Setelah intervensi, kedua pasien menunjukkan peningkatan bersihan jalan napas. Pada subjek satu frekuensi napas menurun dari 26 kali/menit menjadi 22 kali/menit. Skor gangguan bersihan jalan napas juga menurun dari 7 (gangguan berat) ke skor 2 (gangguan ringan). Pada subjek dua frekuensi napas 25 kali/menit menjadi 24 kali/menit. Skor gangguan bersihan jalan napas juga menurun dari 8 (gangguan berat) ke skor 4 (gangguan ringan). Suara napas ronchi berkurang, kemampuan batuk meningkat, dan sekret lebih mudah dikeluarkan.
Kesimpulan dan Saran: Penerapan teknik batuk efektif terbukti membantu mengatasi gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien pneumonia. Intervensi ini dapat dijadikan sebagai bagian dari intervensi keperawatan rutin di rumah sakit. Diharapkan perawat dapat lebih aktif menerapkan dan mengedukasi pasien mengenai teknik batuk efektif untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi respirasi lebih lanjut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Jurusan/Prodi Keperawatan Kemenkes Poltekkes Medan > Prodi D3 Keperawatan Dairi > KTI Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Dairi
Depositing User: Rugun Togianur Lingga
Date Deposited: 17 Sep 2025 04:30
Last Modified: 17 Sep 2025 04:30
URI: https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/3125

Actions (login required)

View Item
View Item