GAMBARAN KADAR KREATININ PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UPT PUSKESMAS SENTOSA BARU KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN

Diabetes Melitus Tipe II (DMT2) merupakan penyakit metabolik kronis yang
sering menimbulkan komplikasi, termasuk gangguan fungsi ginjal yang ditandai
dengan peningkatan kadar kreatinin. Pemeriksaan kreatinin serum menjadi
penting dalam deteksi dini nefropati diabetik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kadar kreatinin pada penderita DMT2 berdasarkan usia,
jenis kelamin, dan lama menderita di UPT Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan
Medan Perjuangan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Sampel berjumlah 30 orang penderita DMT2 yang
melakukan pemeriksaan kreatinin darah. Pemeriksaan dilakukan menggunakan
metode spektrofotometri dengan alat Microlab 300. Data dianalisis secara
deskriptif menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
40% responden memiliki kadar kreatinin tinggi. Responden berusia >45 tahun
lebih banyak mengalami peningkatan kreatinin (40%) dibandingkan usia <45
tahun. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan memiliki proporsi kadar kreatinin
tinggi lebih besar (33,3%) dibandingkan laki-laki (6,7%). Lama menderita >5
tahun juga berkorelasi dengan kadar kreatinin tinggi (30%) dibandingkan <5
tahun (10%).Usia >45 tahun, jenis kelamin perempuan, dan lama menderita >5
tahun merupakan faktor yang berhubungan dengan peningkatan kadar kreatinin
pada penderita DMT2. Pemantauan kadar kreatinin secara berkala disarankan
untuk mencegah komplikasi ginjal.
Kata kunci: Diabetes Melitus Tipe II, kreatinin, ginjal