Penerapan Close Suction Endotrakeal Tube (Ett) Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Pada Pasien Gagal Napas Di Rs Advent Medan

Gagal napas merupakan kondisi klinis yang ditandai dengan ketidakmampuan
sistem pernapasan untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi tubuh atau membuang
karbon dioksida secara adekuat. Intubasi ETT merupakan intervensi yang
digunakan apabila pasien sulit untuk mempertahankan patensi jalan napas akibat
penurunan kesadaran, depresi pernapasan. Terpasangnya pipa endotrakeal
menyebabkan peningkatan stimulus sekresi mukus dan menghambat fungsi
fisiologis tersebut akan menimbulkan masalah terjadinya retensi sputum yang
akan menghambat difusi oksigen diparu yang menyebabkan kerusakan parenkim
paru. Penanganan untuk obstruksi jalan napas akibat akumulasi sekresi adalah
dengan menggunakan suction. Metode yang digunakan adalah studi kasus
terhadap dua orang pasien dewasa dengan usia 50-60 tahun yang dirawat di ruang
ICU RS Advent Medan dan mengalami penurunan saturasi oksigen (SpO2) karena
terdapat sekret pada jalan napas lalu diberikan intervensi close suction ETT untuk
meningkatkan saturasi oksigen. Instrumen dalam penelitian ini adalah oxymetri
dan SOP tindakan close suction. Intervensi diberikan selama 7 hari berturut-turut
dengan waktu 1 kali sehari dengan durasi <10 detik. Hasil selama 7 hari intervensi
Penerapan Close Suction ETT pada pasien gagal napas didapatkan terjadinya
peningkatan saturasi oksigen 1-3% setelah dilakukan close suction ETT. Dapat
disimpulkan bahwa intervensi penerapan close suction efektif terhadap
peningkatan saturasi oksigen pada pasien gagal napas.
Kata Kunci : Close Suction, Gagal Napas, Saturasi Oksigen.