NABWA FADHILA RAYSHA, NABWA FADHILA RAYSHA (2025) FORMULASI DAN UJI EVALUASI TABLET HISAP BERBASIS EKSTRAK ETANOL KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN VITAMIN C DENGAN VARIASI BAHAN PENGISI MANNITOL DAN LAKTOSA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.
01 KTI--NABWA FADHILA RAYSHA - Cover sd Daftar Lampiran.pdf - Published Version
Download (7MB) | Preview
02 KTI--NABWA FADHILA RAYSHA - Bab I.pdf - Published Version
Download (7MB) | Preview
03 KTI--NABWA FADHILA RAYSHA - Bab II.pdf - Published Version
Download (7MB) | Preview
04 KTI--NABWA FADHILA RAYSHA - Bab III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (7MB)
05 KTI--NABWA FADHILA RAYSHA - Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (7MB)
06 KTI--NABWA FADHILA RAYSHA - Bab V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (7MB)
07 KTI--NABWA FADHILA RAYSHA - Daftar Pustaka sd Lampiran.pdf - Published Version
Download (7MB) | Preview
Abstract
Kunyit (Curcuma longa L.) merupakan tanaman obat yang mengandung kurkumin dengan aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan imunomodulator. Namun, efektivitas terapeutiknya terbatas akibat kelarutan air yang rendah dan bioavailabilitas yang buruk karena metabolisme lintas pertama di hati. Untuk mengatasi hal ini, dikembangkan sediaan tablet hisap (troches) yang memungkinkan penyerapan langsung melalui mukosa mulut. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mengevaluasi formulasi tablet hisap berbasis ekstrak etanol kunyit dan asam askorbat, dengan lima variasi rasio mannitol-laktosa sebagai bahan pengisi.
Ekstrak diperoleh melalui maserasi dengan etanol 96% dan menunjukkan rendemen sebesar 11,85%. Granulasi basah menghasilkan karakteristik alir granul yang baik, dengan sudut diam 32–37°, indeks kompresibilitas 2,8–10,9%, dan
waktu alir 3,7–5,0 detik. Evaluasi tablet mencakup uji organoleptik, keseragaman ukuran dan bobot, kekerasan, friabilitas, serta waktu hancur hingga hari ke-14
penyimpanan.
Hasil menunjukkan bahwa Formula F2 (75% mannitol : 25% laktosa) memiliki karakteristik fisik terbaik, dengan kestabilan bobot dan friabilitas rendah hingga hari ke-7. Namun, seluruh formula masih menunjukkan kekerasan tablet dan waktu hancur yang melebihi standar tablet hisap. Kesimpulannya, Formula F2 merupakan kandidat paling potensial untuk pengembangan lebih lanjut dengan optimalisasi komposisi bahan pengikat dan penambahan disintegran. Penelitian lanjutan disarankan meliputi optimasi formulasi, uji stabilitas jangka panjang, profil
pelepasan zat aktif, dan uji organoleptik untuk meningkatkan mutu dan akseptabilitas sediaan.
Kata kunci: Curcuma longa L., tablet hisap, mannitol, laktosa, asam askorbat.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
| Divisions: | Jurusan/Prodi Farmasi Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Farmasi |
| Depositing User: | Basariah Basariah Basariah |
| Date Deposited: | 24 Sep 2025 01:55 |
| Last Modified: | 24 Sep 2025 01:55 |
| URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/3353 |
