Siska Triani, Harefa (2025) Penerapan Terapi Uap Minyak Kayu Putih Pada Anak Balita ISPA Dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.
KTI Siska T. Harefa_ Cover.pdf - Published Version
Download (711kB) | Preview
KTI Siska T. Harefa_BAB I.pdf - Published Version
Download (241kB) | Preview
KTI Siska T. Harefa_BAB II.pdf - Published Version
Download (637kB) | Preview
KTI Siska T. Harefa_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (298kB)
KTI Siska T. Harefa_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (525kB)
KTI Siska T. Harefa_BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (306kB)
KTI Siska T. Harefa_Lampiran.pdf - Published Version
Download (2MB) | Preview
Abstract
ABSTRAK
PENERAPAN TERAPI UAP MINYAK KAYU PUTIH PADA ANAK
BALITA ISPA DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK
EFEKTIF DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
KECAMATAN GUNUNGSITOLI SELATAN
Siska Triani Harefa, Evi Martalinda Harefa,Wahyu Ningsih Lase,
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
siskatrianihar@gmail.com
Latar belakang: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bawah, umumnya disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA dapat menyebabkan bersihan jalan tidak efektif dan dapat berujung pada kematian apabila tidak segera ditangani dengan baik. Bersihan jalan napas tidak efektif adalah ketidakmampuan membersikan secret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten. Salah satu intervensi yang dapat diberikan pada pasien ISPA dengan bersihan jalan napas tidak efektif adalah terapi uap minyak kayu putih yang dapat melegakan pernapasan. Tujuan penelitian: Untuk memberikan gambaran penerapan terapi uap minyak kayu putih pada anak ISPA dengan bersihan jalan napas tidak efektif.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif. Subjek studi adalah 2 orang anak balita yang didiagnosis ISPA dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif. Terapi uap minyak kayu putih dilakukan 2x/hari (10-15 menit) selama 3 hari. Instrument yang digunakan standar prosedur operasional minyak kayu putih, lembar dokumentasi, jam tangan, stetoskop.
Hasil: Setelah diberikan terapi uap minyak kayu putih kedua responden mengalami peningkatan kebersihan jalan napas efektif. Ini terlihat dari batuk yang lebih efektif, produksi sputum yang berkurang, dan frekuensi napas yang membaik.
Kesimpulan dan saran: Terapi uap minyak kayu putih dapat mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien balita ISPA. Penelitian ini disarankan dapat digunakan karena menerapkan intervensi non-farmakologis yang sederhana dan mudah untuk di aplikasikan untuk membantu anak-anak bernapas lebih nyaman.
Kata Kunci : ISPA, balita, bersihan jalan napas tidak efektif, terapi uap, minyak kayu putih.
Daftar bacaan : 33 (2018-2024)
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
| Divisions: | Jurusan/Prodi Keperawatan Kemenkes Poltekkes Medan > Prodi D3 Keperawatan Nias > KTI Mahasiswa D3 Keperawatan Nias |
| Depositing User: | Riati Nazara S.Kep |
| Date Deposited: | 08 Oct 2025 03:22 |
| Last Modified: | 08 Oct 2025 03:22 |
| URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/3774 |
