FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK PEWARNA KUKU DARI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH BIT (Beta vulgaris L.) SEBAGAI PEWARNA ALAM

Kulit buah bit (Beta vulgaris L.) mengandung betasianin, senyawa antioksidan
golongan fenolik yang memberikan warna merah. Betasianin berpotensi sebagai
pewarna alami yang lebih aman dibandingkan pewarna sintetik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol kulit buah bit (Beta vulgaris L.)
dapat diformulasikan sebagai sediaan pewarna kuku.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan variasi
konsentrasi ekstrak 5%, 7,5% dan 10%. Sembilan formula pewarna kuku disiapkan
dengan menambahakan ekstrak kulit buah bit (Beta vulgaris L.) pada masing-
masing konsentrasi. Uji sifat fisik meliputi uji organoleptik (warna, aroma dan
tekstur), uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji stabilitas dan uji hedonik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah bit (Beta vulgaris L.)
tidak dapat digunakan sebagai pewarna alami jika tidak digabung dengan pewarna
sintetis yang aman pada sediaan pewarna kuku. Formula dengan konsentrasi 7,5%
menunjukkan hasil terbaik dalam sifat fisik dan tidak menimbulkan iritasi.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kulit buah bit (Beta vulgaris L.)
tidak dapat menghasilkan formula pewarna kuku yang baik dan stabil.
Kata kunci: Kulit buah bit, betasianin, pewarna kuku, pewarna alami, uji sifat fisik