KARAKTERISTIK LINGKUNGAN FISIK RUMAH PENDERITA ISPA DI DESA TALIMBARU KECAMATAN BARUSJAHE KABUPATEN KARO TAHUN 2025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK
KESEHATAN MEDAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
KABANJAHE KARYA TULIS ILMIAH, JULI 2025
ABED NEGO INGAN CIO SIHALOHO
“KARAKTERISTIK LINGKUNGAN FISIK RUMAH PENDERITA ISPA
DI DESA TALIMBARU KECAMATAN BARUSJAHE KABUPATEN
KARO TAHUN 2025”
XV + 69 Halaman, Daftar Pustaka + 11 Tabel + Lampiran
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meninjau karakteristik lingkungan fisik
rumah yang dihuni oleh penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
di Desa Talimbaru, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, pada tahun
2025. Penelitian ini didasarkan pada survei terhadap 50 rumah penderita
ISPA.
Variabel yang dianalisis mencakup suhu, pencahayaan,
kelembaban, ventilasi, dan kepadatan hunian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar rumah sudah
memenuhi standar kesehatan dalam beberapa aspek. Seluruh rumah
(100%) memiliki suhu ideal (18-30°C), pencahayaan yang memadai
(minimal 60 lux), dan kelembaban yang ideal (40-60%). Selain itu,
mayoritas rumah, yaitu 44 rumah (88%), memiliki kepadatan hunian yang
memenuhi syarat (ruang tidur minimal 4m² per orang).
Namun, ditemukan masalah signifikan pada kondisi ventilasi. Hanya
13 rumah (26%) yang memiliki ventilasi ideal, sementara mayoritas rumah,
yaitu 37 rumah (74%), memiliki ventilasi yang buruk dan tidak memenuhi
syarat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun aspek suhu,
pencahayaan, kelembaban, dan kepadatan hunian sudah sangat baik,
kondisi ventilasi di Desa Talimbaru masih menjadi isu kritis yang perlu
segera ditangani. Oleh karena itu, diperlukan intervensi dan edukasi
kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas ventilasi guna mencegah
risiko penyakit pernapasan.
Kata kunci: ispa, rumah, desa