ANALISA LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) PADA SINGKONG YANG DIJUAL DISEPANJANG JALAN PASAR SUKARAMAI KOTA MEDAN

Komoditas umbi-umbian terutama singkong mempunyai potensi
pengembangan dibidang pangan sebagai jenis pangan lokal dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap kurangnya pasokan beras yang memiliki
kandungan gizi dan antioksidan yang menjadikannya penting secara kesehatan.
Oleh sebab itu, umbi singkong yang dikonsumsi harus terjamin higienitas dan
keamanannya. Namun banyak jenis umbi-umbian yang beredar dimasyarakat tidak
terjamin keamanannya karena diduga telah terkontaminasi logam-logam berat
seperti timbal (Pb), tembaga (Cu), terutama pada umbi-umbian yang ditanam dan
dijual di pinggir jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau
tidaknya logam berat timbal dan tembaga yang terkandung dalam singkong
menurut BPOM No.23 tahun 2017 yaitu timbal ≤0,20 mg/kg dan tembaga ≤0,05
mg/kg. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan desain penelitian
deskriptif, waktu penelitian ini pada bulan april 2023. Sampel yang diambil
sebanyak 4 sampel dengan pengujian laboratorium secara uji kualitatif timbal dan
tembaga dan semi kuantitatif gravimetri pada timbal. Sampel diambil di Pasar
Sukaramai Kota Medan dan dilakukan penelitian di Laboratorium Kimia Makanan
dan Minuman Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Teknologi
Laboratorium Medis. Hasil pemeriksaan laboratorium kandungan logam berat pada
singkong yang di uji secara kualitatif menunjukkan seluruh sampel negatif logam
timbal dan tembaga. Pada uji semi kuantitatif gravimetri pada timbal terhadap 4
sampel singkong menunjukkaan hasil kadar timbal pada sampel 1 yaitu 0,00546
mg/kg, sampel 2 yaitu 0,00683 mg/kg, sampel 3 yaitu 0,01229 mg/kg dan sampel
4 yaitu 0,00956 mg/kg menunjukkan bahwa seluruh sampel singkong masih berada
dibawah ambang batas menurut BPOM No.23 tahun 2017 yaitu 0,20 mg/kg.
Kata Kunci: Singkong, Uji kualitatif, Gravimetri, Timbal, Tembaga.