UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina Del.) PADA KELINCI DENGAN PEMBANDING GLIBENKLAMID

Diabetes
Melitus
adalah
penyakit
kronis
yang disebabkan
ketidakmampuan tubuh memproduksi atau merespon insulin. Obat tradisional
diabetes yang banyak digunakan masyarakat adalah Daun Afrika. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui apakah Ekstrak Etanol Daun Afrika (EEDA)
dapat menurunkan kadar glukosa darah (KGD) dan berapa dosis EEDA yang
dapat menurunkan KGD dibandingkan dengan glibenklamid.
Metode penelitian adalah eksperimental. Hewan uji dibagi menjadi 5
kelompok, masing-masing terdiri dari 3 ekor kelinci. Kelompok I diberikan
suspensi CMC 1%. Kelompok II diberikan suspensi glibenklamid. Kelompok III, IV
dan V diberikan suspensi EEDA 200 mg, EEDA 220 mg dan EEDA 240 mg.
Hasil penelitian penurunan KGD dengan pemberian suspensi CMC 1%
dapat menurunkan KGD pada menit ke-120, suspensi Glibenklamid menurunkan
KGD pada menit ke-75, suspensi EEDA 200 mg menurunkan KGD pada menit
ke-90, suspensi EEDA 220 mg menurunkan KGD pada menit ke-75 dan suspensi
EEDA 240 mg menurunkan KGD pada menit ke-60.
Kesimpulan penelitian adalah EEDA Dosis 200 mg/1,5 kgBB kelinci
menurunkan KGD lebih lambat dibandingkan glibenklamid, EEDA Dosis 220
mg/1,5 kgBB kelinci menurunkan KGD sama dengan glibenklamid, EEDA Dosis
240 mg/1,5 kgBB kelinci menurunkan KGD lebih cepat dibandingkan
glibenklamid.
Kata Kunci : Ekstrak, Daun Afrika, Glibenklamid, Diabetes
Daftar Bacaan : 51 (2012 - 2022)