PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI GULA TERHADAP PEMBUATAN NATA DE COCO MENGGUNAKAN BAKTERI Acetobacter xylinum

Nata de coco merupakan olahan dari air kelapa yang dihasilkan oleh bakteri
Acetobacter xylinum dengan membentuk lapisan polisakarida ekstraseluler atau
sering disebut dengan selulosa bakteri. Nata de coco ini biasanya sering
dimanfaatkan sebagai bahan pangan saja, padahal selulosa yang terkandung
didalamnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti pada bidang kosemetik,
bidang Farmasi, bahkan sampai bidang Biomedis. Selulosa bakteri yang baik adalah
selulosa bakteri tebal, semakin lama waktu fermentasi dan semakin banyak nutrisi
yang digunakan akan menghasilkan Nata de coco yang baik yaitu tebal dan kokoh.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ketebalan selulosa bakteri yang
dihasilkan bakteri Acetobacter xylinum dengan menggunakan pengaruh dari waktu
fermentasi 10 dan 12 hari dengan konsentrasi gula 3% dan 4% pada media 500 mL
air kelapa tua. Jenis dari penelitian ini adalah Eksperimental dengan menggunakan
uji Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktorial dan 3 kali pengulangan.
Penelitian dilakukan dimulai pada bulan Desember 2024 sampai dengan bulan Mei
2024 dengan sampel 500 mL air kelapa tua dengan waktu fermentasi 10 hari dan 12
dengan konsentrasi gula 3% dan 4%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
didapatkan hasil ketebalan selulosa bakteri terbaik yang ada pada Nata de coco pada
waktu fermentasi 12 hari dengan konsentrasi gula 4%, sedangkan ketebalan Nata
de coco yang menurun pada hari ke 10 dan konsentrasi gula 3%.
Kata kunci: Acetobacter xylinum, Nata de coco, Ketebalan Selulosa Bakteri,
Konsentrasi Gula, Fermentasi