SKRIPSI ANALISIS RISIKO LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO TAHUN 2024

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN KABANJAHE
SKRIPSI, MEI 2024
AINAYA RIDHA WAHDINI
"ANALISIS RISIKO LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI
KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO TAHUN 2024"
XIV + 42 Halaman +10 Tabel +4 Gambar + 10 Lampiran

ABSTRAK

Stunting adalah suatu kelainan petumbuhan linear tubuh anak
menjadi pendek atau sangat pendek yang didasarkan pada tinggi menurut
umur dengan ambang batas Z-score < - 2 SD Stunting disebabkan oleh
faktor multi dimensi, diantaraya faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang
menjadi penyebab kejadian stunting yaitu sarana air bersih, saluran
pembuangan air limbah dan diare.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui analisis risiko
lingkungan dengan kejadian stunting. Penelitian observasional dengan
desain case control pada anak usia 0-5 tahun yang berada di Kecamatan
Kabanjahe Kabupaten Karo. Teknik pengambilan sampel kasus
menggunakan total sampling. Dimana seluruh balita yang stunting diambil
sebagai kasus 26 balita dan kontrol 26 balita. Pengolahan dan analisis
data meliputi univariat, Bivariat menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada balita stunting yakni 69,2%
memiliki sarana air bersih yang tidak memenuhi syarat. Terdapat balita
stunting yaitu 96,2% yang memiliki saluran pembuangan air limbah yang
tidak memenuhi syarat, dan terdapat balita stunting yakni 65,4% yang
memiliki riwayat diare. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square
menunjukkan bahwa terdapat hubungan sarana air bersih (p=0,001, OR=
9,450), saluran pebuangan air limbah (SPAL) (p=0,001, OR= 25,00) dan
diare (p=0,026, OR= 4,250) terhadap kejadian stunting pada balita.
Penanganan kejadian stunting perlu koordinasi dan kolaborasi yang baik
antara tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat dalam mengurangi
faktor risiko.
Kata kunci : Stunting, Sarana air bersih, SPAL, Diare, Balita