Hubungan Intensitas Nyeri Dengan Kualitas Hidup Lansia Osteoarthritis Di Upt Puskesmas Tuntungan Kec. Pancur Batu Kab. Deli Serdang

Lanjut usia merupakan individu yang usianya telah mencapai 60 tahun ke atas.
Pada usia lanjut proses hilangnya kemampuan jaringan akan terjadi dikarenakan
penurunan daya tahan tubuh. Seiring bertambahnya usia berbagai perubahan
fisiologis dan anatomi pada sistem muskuloskletal, diantaranya nyeri pada sendi,
pengeroposan tulang, pembesaran sendi, kelemahan otot yang menyebabkan
terjadinya keterbatasan gerak dapat berakibat berkurangnya kualitas hidup lansia
dikarenakan prevalensi osteoarthritis yang cukup meningkat. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan intensitas nyeri dengan kualitas
hidup lansia osteoarthritis di UPT Puskesmas Tuntungan Kec. Pancur Batu Kab.
Deli Serdang”. Penelitan ini menggunakan metode kuantitatif bersifat korelasional
dengan desain cross-sectional (potong lintang) dengan sampel sebanyak 53
responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner WHOQOL-BREEF
dan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memiliki intensitas nyeri sedang dengan kualitas
hidup pada kategori sedang sebanyak 22 orang (41.5%). Uji statistik
menggunakan uji Spearmans’s Rho menghasilkan angka korelasi sebesar
0.672 dengan p = 0.000 (< α = 0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat
hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri dengan kualitas hidup lansia
osteoarthritis di UPT Puskesmas Tuntungan Kec. Pancur Batu Kab. Deli
Serdang.
Kata Kunci : Intensitas Nyeri, Kualitas Hidup, Osteoarthritis