Hubungan Tingkat Stress Dengan Hipertensi Pada Lansia Di Upt Puskesmas Padang Bulan Medan

Stress adalah gangguan atau kekecauan mental dan emosional yang
disebabkan faktor eksternal. Saat stress hormon adrenalin akan meningkatan
tekanan darah melalui kontraksi arteri (vasokontriksi) dan peningkatan denyut
jantung. Hal ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih cepat dan kuat. Tekanan
darah atau hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang
berada pada rentang lebih dari 140 mmHg (tekanan sistolik) dan lebih dari 90
mmHg (tekanan diastolik).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stress
dengan hipertensi pada lansia di UPT Puskesmas Padang Bulan Medan.
Penelitian ini menggunakan metode Analitik Kuantitatif dan desain cross sektional
dengan sampel sebanyak 38 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purpossive sampling. Pengumpulan data dengan
membagikan kuesioner stress DASS-42 untuk tingkat stress, lembar observasi
dan sphygmomanometer untuk tekanan darah.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak (57,9%) responden yang mengalami
stress sedang dan responden yang memiliki hipertensi derajat 1 sebanyak
(50,0%). Hasil uji dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh sebanyak 10 sel
(83.3%) memiliki expected count kurang dari 5, sehingga disarankan untuk
mengambil hasil uji dengan menggunakan Exact Fisher dengan nilai 17.935 dan
tingkat signifikansi p = 0.001 < α (α = 0.05). Sehingga dapat disimpulkan ada
hubungan tingkat stress dengan hipertensi pada lansia di UPT Puskesmas Padang
Bulan Medan.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas lansia mengalami stress sedang dan
memiliki hipertensi derajat 1. Diharapkan Puskesmas dapat meningkatkan
program pelayanan kesehatan mengenai faktor risiko penyakit tidak menular
terutama mengenai stress pada lansia penderita hipertensi.
Kata kunci : Stress, Hipertensi, Lansia