PENGARUH KONSUMSI PAKKAT TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI UPT PUSKESMAS BATANG TORU KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Menurut IDF, prevalensi diabetes melitus pada tahun 2021 mencapai 19,5 juta dan diprediksi akan mencapai 28,6 juta pada tahun 2045. Diabetes melitus akan terus meningkat di seluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Pola makan yang salah bagi penderita diabetes melitus meliputi konsumsi makanan tinggi gula dan lemak serta jadwal makan yang tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat dan meningkatkan risiko komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi pakkat terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di UPT Puskesmas Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan, yang dilaksanakan mulai tanggal 2 Mei 2024 hingga 18 Mei 2024. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan metode one group pretest-posttest.
Hasil penelitian terhadap 23 sampel menunjukkan bahwa rata-rata kadar gula darah sampel sebelum intervensi adalah 238,1 sedangkan rata-rata kadar gula darah sampel sesudah intervensi adalah 181,4. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh nilai pvalue 0,000 < 0,05 yang artinya adanya pengaruh konsumsi pakkat terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi pakkat
memiliki pengaruh terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di UPT Puskesmas Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan. Diharapkan pasien dapat mengontrol kadar gula darah dengan menjadwalkan makan secara teratur dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.